Selasa, 21 September 2010 | By: Unknown

Writing is a cure for emotional disease

hahhaha, sesuai dengan judul yang gue gak tau bener atau salah dalam bahasa inggris (males buka kamus), menulis itu adalah salah satu obat dari penyakit emosi.. 

gue berani bilang gini karena gue udah membuktikannya sendiri dan udah gue verifikasi kawans.. hahhha.. saat keadaan emosi gue lagi gak stabil, entah setiap saat meledak senang atau terbungkuk menangis, gue mencari penyaluran lewat menulis.. setiap kata yang gue tulis mengalir gitu aja tanpa dipikirkan, karena gue tau itu bener-bener merepresentasikan hal yang gue rasakan dalam diri..

gue bukan seperti orang-orang yang mengeluarkan amarah atau rasa 'galau' nya keluar diri. gue adalah tipe orang yang mencari pengampunan dan kenyamanan dari dalam diri gue sendiri.. kalo menurut Carl Jung (kalo ga salah inget), gue adalah tipe orang yang introvert.. tipe ini mencari dan mengambil energi dari dalam dirinya sendiri.. sesuai kan sama gue? soalnya ketika gue butuh pelampiasan, butuh refleksi, butuh cerita, gue mencarinya dari dalam diri gue sendiri.. bisa dengan refleksi, berdiam diri, dialogical self, hingga menulis.. dan diantara semua hal itu, menulislah yang membuat beban gue terangkat begitu banyak.. hahahha

so, i really love to writing.. mungkin gue gak bisa bikin tulisan yang intelektual, yang imajinatif, yang bisa menginspirasi banyak orang, yah pokoknya tulisan-tulisan hebatlah.. bukan, gue mungkin gak bisa menulis semua itu.. tapi satu hal yang gue tau pasti, gue bisa menuangkan perasaan yang gue rasakan saat itu (terutama yg overwhelming) ke dalam sebuah tulisan.. bentuk tulisan yang paling gue sering buat adalah puisi dan prosa..

well, that's good enough for me.. as long as i can transfer my unstabil emotion to become something, i guess it's ok..

kalo kalian semua, apa cara kalian buat melampiaskan emosi saat dalam keadaan yang tidak stabil??

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 comments: