Sebelum gue lanjut pendidikan
master, gue sempet ngobrol dengan beberapa cowok tentang cewek yang punya
pendidikan tinggi. Gue menanyakan beberapa komentar dari mereka, walopun ini
sampel ga representatif yaaa. Kebanyakan dari mereka agak tidak nyaman dengan
skenario ‘what if’ yang gue ajukan. Gue nanyain, gimana pendapat mereka tentang
cewek yang punya pendidikan tinggi dan bahkan lebih tinggi dibandingkan mereka.
Trus gue nanya lagi, kalo cewek itu akan jadi istri mereka, kira-kira tanggapan
mereka gimana. Yang pertanyaan-pertanyaan model itulah. Kemudian gue mengambil
beberapa kesimpulan dari jawaban-jawaban temen-temen gue ini.
Secara umum mereka tidak
berkeberatan bila ada cewek yang punya pendidikan tinggi sampe s2 atau s3.
Mereka malah kagum dengan cewek-cewek seperti itu karena punya ambisi dan tekad
yang kuat dalam pendidikan. Tapi lain halnya kalo cewek itu adalah istri atau
calon istri mereka, ini menjadi sesuatu yang tidak nyaman untuk dialami. Mereka
bilang tentunya jiper dong sama istri mereka kalo mereka pendidikannya lebih
rendah dibanding istri mereka. Mungkin terkait dengan ego lelaki ya, atau lebih
tepat gue bilang sosialisasi gender mereka dalam masyarakat. Gue sama sekali ga
menilai pendapat ini salah ya, karena memang sosialisasi peran gender dalam
masyarakat Indonesia ya begini. Sosialisasi yang menyatakan bahwa pria lebih
superior dibanding wanita, hampir dalam hal apapun. Jadi ketika cewek seakan
punya kedudukan yang lebih tinggi, tentunya cowok akan merasa sedikit
terintimidasi. Ga semua cowok begini, tapi ada sebagian yang begini.
Dari pendapat itu, jalan tengah
yang diambil para pria (berdasarkan omongan temen-temen gue aja ya ini) tentang
hal ini adalah ngga papa kalo istri mereka punya pendidikan lebih tinggi dari
mereka asal bukan penghasilan yang lebih tinggi. Alasannya? Mungkin kurang
lebih sama kayak yang udah dijelasin sebelumnya ya. Ini cowok-cowok modern
dengan pendidikan sarjana yang hidup di kota besar ya yang berpendapat begini. So,
mungkin sifat dasar lelaki memang seperti itu kalo sudah menyangkut ego dan
peran gender.
Gue sebagai kaum wanita
sebenernya agak kecewa sih dengan pandangan laki-laki yang begitu. Gue bukannya
feminis atau apalah tentang kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan.
Karena dari kodratnya pun gue tau kalo cewek ya memang lebih inferior dari
cowok, gue menyadari itu dan agama gue pun mengajarkan hal tersebut. Yang gue
sesali adalah sisi lain dari tingkat pendidikan yang lebih tinggi yang dienyam oleh
kaum wanita ini. Saudara-saudara gue yang lebih tua pun sebenernya sedikit
berkomentar tentang gue yang mau kuliah master. Mereka menanyakan kenapa mau
kuliah master, emang nantinya selesai kuliah mau apa, kalo kerja dan karir trus
nanti gimana berumah tangga, dan sebagai dan sebagainya.
Gue menyesalkan
pemikiran-pemikiran tersebut karena gue merasa komentar tersebut justru tidak
memikirkan jangka panjang. Pertanyaan gue adalah, apakah dengan mengenyam
pendidikan yang lebih tinggi lalu seorang wanita diharuskan untuk bekerja?
Bukankah dengan wanita yang lebih pintar dan cerdas, generasi berikutnya juga
akan lebih terdidik? Bukankah seorang wanita yang nantinya menjadi seorang ibu
adalah guru pertama dari anak-anaknya? Lalu mau jadi apakah anak-anaknya bila
memiliki ibu yang bodoh?
Pemikiran gue cukup simple. Cewek
itu harus jadi orang yang terpintar dan tercerdas dalam keluarganya, karena
dialah nanti yang akan menjadi seorang ibu sekaligus guru bagi anak-anaknya. Ga
bisa dipungkiri juga, kesuksesan lelaki juga dipengaruhi oleh wanita yang ada
di belakangnya (gue rasa ada nih kutipan yang artinya kira-kira gini juga).
Kalo si wanita itu ternyata bodoh? Tidak beretika? Apa yang akan terjadi pada
suami dan anak-anaknya? Jadi wahai mereka-mereka yang masih menganggap mengapa
wanita harus punya pendidikan yang tinggi, kalo akhirnya mereka akan di dapur
saja. Coba pikirin, kalo anak lo kelak punya hak kan untuk memiliki ibu yang
pintar yang bisa membesaran dia dengan baik? Kalo jawaban lo iya, then mulailah
memandang pendidikan tinggi pada wanita sebagai aset dan investasi, bukannya
pemborosan cuma-cuma.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO